7 Fakta Unik Tentang Kopi yang Selama Ini Belum Kamu Ketahui
Selamat sore menjelang malam sobat sukayasuka, udah pada ngopi
belum nih? Jangan lupa ngopi guys cuacanya udah mulai musim hujan nih, di jumat
sore dibulan november kali ini kalo kata gun n roses bilang mah “november
rain” ya wkwk. Di artikel kali ini saya ingin membahas masalah kopi mungkin
banyak dari kalian yang belum tau fakta fakta menarik tentang minuman favorit
kita kita ini, langsung aja di simak cuy, jangan lupa sebat sambil ngopi dah
biar tenang.
Bagi beberapa orang, kopi lebih dari sekadar minuman
penghilang rasa kantuk. Tubuh rasanya tidak akan dapat bekerja secara maksimal
apabila belum mendapat asupan kopi. Akhirnya, kopi pun menjadi sebuah kebutuhan
yang diimbangi dengan kecintaan dari para penikmat setianya.
Terlebih, kini berbagai jenis kedai kopi semakin menjamur di
kota-kota besar Indonesia, membuat kopi semakin populer dan menjadi bagian dari
gaya hidup masyarakat modern. Di balik segala hype yang muncul, kopi
memiliki banyak fakta unik yang menarik untuk diketahui. Beberapa di antaranya
bisa Anda cari tahu di bawah ini.
1. Sempat Dilarang di Beberapa Negara
Melihat betapa normalnya konsumsi kopi pada zaman sekarang,
agak susah untuk membayangkan bahwa ternyata dulu konsumsi kopi sempat dilarang
di beberapa negara. Pada tahun 1511, kopi pertama kali dilarang di Mekah karena
para ulama menganggap bahwa kopi dapat merangsang pikiran-pikiran radikal.
Warga di Italia dan Turki juga sempat percaya bahwa kopi merupakan minuman yang
menyesatkan. Bahkan, pada abad 17, Raja Murad IV dari Dinasti Ottoman
menetapkan hukuman keras bagi warganya yang ketahuan mengonsumsi kopi. Hukuman
tersebut berupa pemukulan atau pembuangan ke laut.
2. Bukan Kafein, Melainkan Adenosine
Mayoritas orang mengonsumsi kopi karena menganggap bahwa
kandungan kafein di dalamnya dapat menghilangkan rasa kantuk. Padahal, bukan
kafeinlah yang menjadi penyebab utamanya. Saat melakukan aktivitas, otak akan
menjadi aktif dan melepaskan neuron-neuron yang memproduksi adenosine. Secara
otomatis, sistem saraf Anda akan memonitor kadar adenosine tersebut. Jika
dirasa meningkat, kinerja otak akan menurun, menyebabkan timbulnya kantuk.
Namun, karena kafein dari kopi menempel pada reseptor adenosine, otak tidak
dapat mendeteksi kadar adenosine sehingga tetap berfungsi secara maksimal.
3. Jenis Kopi Paling Populer di Dunia
Jika mengaku sebagai seorang pecinta kopi, Anda tentu tahu
jenis kopi apa yang paling populer dikonsumsi di dunia. Tidak, Starbucks bukan
termasuk jenis kopi yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Ternyata, dari lebih
50 spesies kopi di seluruh dunia, hanya ada dua jenis kopi yang paling populer
digunakan untuk produksi komersil, yakni Arabica dan Robusta. Apabila Arabica
memiliki rasa yang lebih kaya dan aroma yang lebih kencang, maka rasa kopi
Robusta cenderung lebih ringan dengan level acidity yang relatif
rendah. Sedangkan, kopi Arabica mengandung kadar kafein yang 50% lebih sedikit
dari Robusta.
4. Tidak Semua Negara Bisa Menjadi Produsen Kopi
Saat melakukan traveling, rasanya tidak ada kota
yang tidak memiliki kedai kopi, baik dalam bentuk lokal ataupun franchise internasional.
Meski begitu, tidak semua negara dapat menjadi produsen kopi karena tanaman
kopi hanya dapat tumbuh di daerah tropis. Hal tersebut disebabkan oleh
kebutuhan tanaman kopi akan cahaya matahari yang berlimpah agar dapat
menghasilkan biji berkualitas. Seperti yang dilansir olehmerdeka.com dari Distractify, umumnya
negara-negara penghasil kopi berada di garis khatulistiwa, membentuk garis
lingkaran dalam peta yang disebut dengan “sabuk kopi”. Indonesia termasuk dalam
salah satu negara pembentuk “sabuk kopi” tersebut. Sedangkan, predikat negara
penghasil kopi terbesar dipegang oleh Brasil.
5. Kesalahpahaman Tentang Kopi Luwak
Selama ini, kopi luwak sering disebut sebagai biji kopi
paling mahal di dunia. Meski memang rasanya lezat dan proses produksinya
cenderung unik, sayangnya ada jenis kopi lain yang lebih mahal dari kopi luwak,
yakni Black Ivory dari Thailand. Menariknya, baik kopi luwak
dan Black Ivory sama-sama berasal dari hewan. Apabila kopi luwak
terbuat dari biji kopi yang dicerna oleh enzim pencernaan luwak, maka Black
Ivory “diproduksi” dengan enzim pencernaan gajah. Biji kopi Black
Ivory memiliki harga USD 1.100 (sekitar 14 juta rupiah) per kg atau USD 50
(sekitar 661 ribu rupiah) per cangkir.
6. Tiap Negara Memiliki Cara Menyeduh Kopi Sendiri
Terlepas dari segala tujuan dalam mengonsumsi kopi, setiap
orang memiliki cara tersendiri dalam menyeduh kopi favorit mereka. Di Italia,
misalnya, orang-orang suka menikmati kopi espresso dengan gula. Berbeda lagi
dari orang-orang Mesir yang merupakan penggemar berat dari black
coffee murni. Sedangkan, orang-orang Austria menyeduh kopinya dengan
tambahan whipped cream. Di Meksiko, orang-orang menambahkan kayu
manis pada racikan kopi mereka. Cara paling unik dalam menyeduh kopi mungkin
dilakukan oleh orang-orang Maroko, yang suka mencampurkan merica dalam kopi
mereka.
7. Biji Kopi Tidak Hanya Berwarna Hitam
Coba perhatikan berbagai biji kopi yang beredar di pasaran.
Umumnya, mereka berwarna cokelat kehitaman karena sebelumnya telah melalui
proses pemanggangan. Beberapa waktu belakangan ini, ada pula white
coffee yang cukup populer dikonsumsi oleh para pecinta kopi. Selain kedua
jenis tersebut, ternyata masih ada satu jenis kopi lagi bernama kopi hijau.
Sesuai dengan namanya, biji kopi ini juga berwarna hijau karena masih mentah
dan belum melalui proses pemanggangan. Konon, kopi hijau memiliki khasiat untuk
menurunkan berat badan secara lebih efektif apabila dibandingkan dengan teh hijau.
Nah itu merupakan sedikit informasi kecil tentang kopi yang
bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini semoga bermanfaat, oh iya kitaudah
masuk musim hujan bagi yang ingin beraktifitas tetap hati hati dan yang dirumah
jangan lupa ngopi. Sekian informasi yang bisa saya bagikan apabila anda suka
dengan artikel ini silahkan like dan share apabila ada kurang atau bertanya
silahkan tulis dikolom komentar, matur suwun. Salam Kopi!!!
Quotes of the day:
“Rindu ini telah
mengendap ikhlas walau tak berbalas seperti endapan kopi yang tak pernah di
teguk” - Mr. What Zit Tooya
0 komentar:
Posting Komentar